Tidak semua mahasiswa memiliki kesempatan untuk bekerja sambil kuliah dan menghasilkan uang sendiri. Ada juga mahasiswa yang hanya mendapatkan kiriman dari orang tua sebagai sumber penghasilan mereka. Namun, hal tersebut tidak harus menjadi alasan untuk tidak melakukan investasi. Ada beberapa instrumen investasi yang cocok bagi mahasiswa dengan penghasilan pas-pasan tersebut. Berikut adalah rekomendasi instrumen investasi yang cocok bagi mahasiswa yang hanya mendapatkan kiriman dari orang tua.
1. Deposito
Deposito adalah salah satu instrumen investasi yang aman dan mudah dilakukan. Anda cukup menyetorkan sejumlah uang ke bank dengan jangka waktu tertentu dan akan mendapatkan bunga sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlaku. Deposito cocok bagi mahasiswa yang ingin mengamankan uang mereka sambil menunggu waktu untuk digunakan. Deposito juga memberikan tingkat pengembalian yang cukup tinggi dibandingkan dengan menabung di rekening biasa.
2. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang adalah instrumen investasi yang cukup aman dan cocok bagi mahasiswa yang ingin berinvestasi dengan modal kecil. Reksadana pasar uang menginvestasikan dana dalam produk pasar uang, seperti deposito dan obligasi dengan jangka waktu pendek. Keuntungan yang didapatkan dari reksadana pasar uang cenderung stabil dan tidak terlalu berfluktuasi, namun keuntungan yang didapatkan juga tidak terlalu tinggi.
3. Peer-to-Peer Lending
Peer-to-Peer lending atau P2P lending adalah investasi yang melibatkan pinjaman dari pihak yang membutuhkan dana ke pihak yang memiliki dana. Sebagai investor, mahasiswa dapat memilih proyek peminjaman yang sesuai dengan keinginan mereka dan memberikan pinjaman. Mahasiswa akan mendapatkan penghasilan dari bunga pinjaman yang diberikan dan jangka waktu pengembalian dana bisa cukup singkat.
4. Saham
Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup populer dan memiliki potensi keuntungan yang tinggi. Bagi mahasiswa yang ingin berinvestasi di pasar saham, sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu untuk memilih saham yang tepat dan memiliki potensi keuntungan yang besar. Meski demikian, investasi di saham memiliki resiko yang cukup tinggi, sehingga perlu dilakukan dengan hati-hati dan teliti.
5. Emas
Emas merupakan instrumen investasi yang cukup populer dan stabil. Harga emas cenderung naik dan turun dalam jangka panjang, namun secara keseluruhan mengalami kenaikan. Mahasiswa dapat membeli emas dalam bentuk fisik atau membeli sertifikat emas. Investasi emas cocok bagi mahasiswa yang ingin berinvestasi jangka panjang dengan risiko yang rendah.
6. Obligasi
Obligasi adalah instrumen investasi yang memungkinkan investor untuk meminjamkan uang kepada penerbit obligasi, seperti perusahaan atau pemerintah, dan akan mendapatkan bunga secara berkala sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan. Obligasi bisa menjadi pilihan yang tepat bagi mahasiswa yang ingin investasi dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan saham namun tetap menguntungkan.
Penting bagi mahasiswa untuk mengenali dan memahami instrumen investasi yang cocok bagi mereka. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan bahwa mahasiswa telah melakukan riset terlebih dahulu dan memahami risiko dan potensi keuntungan dari masing-masing instrumen investasi. Selain itu, sebaiknya mahasiswa juga mengalokasikan dana yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan mendadak yang mungkin muncul.
Dalam melakukan investasi, pastikan juga untuk tidak melakukan investasi di instrumen yang tidak diatur oleh otoritas keuangan Indonesia seperti Bitcoin dan cryptocurrency lainnya. Hal ini karena investasi pada instrumen yang tidak diatur ini memiliki risiko yang sangat tinggi dan tidak dijamin oleh pemerintah.
Kesimpulannya, meskipun hanya menerima kiriman dari orang tua, mahasiswa tetap bisa melakukan investasi untuk menambah nilai uang yang dimilikinya. Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan jangka waktu investasi Anda, dan pastikan untuk selalu melakukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan.
Baca selengkapnya di: blog dunia kerja