Story batik pesisir di Indonesia terjadi pada zaman penjajahan Belanda. Pada zaman itu batik dikelompokkan menjadi dua yaitu batik vorstenlanden (batik kraton) dan batik pesisir. Batik Vorstenlanden (batik kraton) adalah batik yang dibuat di daerah Solo dan Yogyakarta, sedangkan yang dimaksud dengan batik pesisir adalah semua batik yang proses pembuatannya diluar daerah Solo dan Yogyakarta. Istilah batik pesisir muncul karena proses pembuatannya dilakukan di daerah pesisir pulau Jawa seperti Cirebon, Indramayu, Lasem, Bakaran, lan lain-lain.
Pola yang ada pada batik pesisir lebih bebas dan warnanya lebih beraneka ragam dikarenakan pengaruh dari budaya luar yang begitu kuat. Batik pesisir dibuat dengan tujuan untuk diperdagangkan. Ciri-ciri dari batik pesisir yaitu ragam hias motif batiknya bersifat natural dan mendapat pengaruh budaya asing secara dominan dan warnanya beraneka ragam.